EPAPER WASPADA

Labels

Review Buku - TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA "DR. ARIEF BUDIMAN"

RESUME
TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA
ARIEF BUDIMAN
Review by : Nisya Rifiani

BAB II
TEORI MODERNISASI ; PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH INTERNAL
POINT OF VIEW
TEORI MODERNISASI
Teori Modernisasi menjelaskan bahwa kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga disebabkan oleh faktor-faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negeri asal negara yang bersangkutan. Kelompok teori yang tergolong ke dalam kelompok Teori Modernisasi :
1.    Teori Harrod-Domar ; Tabungan dan Investasi.
Roy Harrod dan Evsei Domar : pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Hal tersebut bersumber dari asumsi bahwa : masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Persoalan keterbelakangan kemudian dirumuskan sebagai masalah kekurangan, yaitu kekurangan modal. Teori Harrod-Domar tidak mempersoalkan masalah manusia dan menganggapnya sudah tersedia.
2.    Max Weber ; Etika Protestan
Teori Weber mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya nilai-nilai agama. Weber mengemukakan apa yang kemudian dinamakan Etika Protestan. Etika Protestan lahir di Eropa melalui agama protestan yang dikembangkan oleh Calvin. Etika Protestan yang dikembangkan Weber pada intinya adalah cara bekerja keras dengan sungguh-sungguh, lepas dari imbalan material untuk mencapai surga. Etika Protestan adalah sebuah nilai tentang kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses. Etika Protestan ini adalah faktor utama bagi munculnya kapitalisme di Eropa yang kemudian menyebar dan berkembang di Amerika Serikat.
3.    David McClelland ; Dorongan Berprestasi
Konsep McClelland : the need for achievement (n-ach), kebutuhan atau dorongan untuk berprestasi. Asumsi yang dipakai adalah orang yang mempunyai n-ach yang tinggi, memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan karena mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerjanya dianggapnya sangat baik. Imbalan material menjadi faktor sekunder. Selanjutnya konsep ini berkembang dalam level kelompok (masyarakat), yang jika mempunyai orang n-ach yang tinggi maka akan menghasilkan pertumbukan ekonomi yang tinggi. Asumsi McClelland didukung oleh penelitian dan latihan manajemen yang dilakukan olehnya.
4.       W.W. Rostow ; Lima Tahap Pembangunan
Rostow membagi lima tahap pembangunan yaitu :
-  Masyarakat Tradisional
Masyarakat dalam tahap ini belum memahami ilmu pengetahuan secara luas dan masih mempercayai kekuatan-kekuatan mistis di luar kemampuan manusia. Manusia demikian tunduk dengan alam dan belum bisa menguasai alam, akibatnya produksi cenderung terbatas, mesyarakat yang cenderung statis, tidak ada investasi dan pola & tingkat kehidupan antar generasi hampir sama.
-  Pra-kondisi untuk lepas landas
Masyarakat tradisional bukan tidak bergerak, hanya sangat lambat. Pergerakan masyarakat tradisional ini kemudian akan mencapai pada posisi prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini (biasanya) terjadi karena adanya campur tangan dari pihak luar. Pada tahap ini terjadi usaha untuk meningkatkan tabungan, investasi pada sektor-sektor produktif yang menguntungkan, dan meningkatkan produksi di segala bidang.
-  Masa lepas landas
Periode ini ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi. Dalam kondisi ini tabungan dan investasi menjadi meningkat dan stabil. Industri-industri mulai berkembang dan peningkatan dalam produksi pertanian.
-  Bergerak ke kedewasaan
Proses kemajuan setelah lepas landas ini ditandai dengan investasi yang terus-menerus, meskipun kadang terjadi pasang surut. Industri berkembang sangat pesat dan produksi meningkat. Ekspor barang-barang mengimbangi impor. Perkembangan industri tidak hanya meliputi teknik-teknik produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi, dan buka hanya terbatas pada barang yang dikonsumsi tetapi juga barang modal.
-  Zaman konsumsi massal yang tinggi
Konsumsi massal yang tinggi – konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pada periode ini investasi mencapai tahap kedewasaan.  Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang dapat menopang kemajuan secara terus menerus.
Tahapan pembangunan Rostow diatas didasarkan pada diktonomi masyarakat tradisional dan masyarakat modern.
5.       Bert F. Hoselitz ; Faktor-Faktor Non-Ekonomi
Hoselitz membahas faktor-faktor ekonomi yang ditinggalkan oleh  Rostow, yaitu faktor kondisi lingkungan – yang dianggap penting bagi proses pembangunan. Hoselitz berbicara mengenai perubahan-perubahan pengaturan kelembangaan yang terjadi dalam bidang hukum, pendidikan, keluarga dan motivasi.
Hoselitz menekankan ada hal lain yang juga sangat penting dalam proses pembangunan, yakni keterampilan kerja tertentu dan pengalaman wiraswasta – selain kekurangan modal (Teori Harrod-Domar). Bagi Hoselitz pembangunan membutuhkan pemasok dari dua unsur yaitu :
-  Pemasokan modal besar dan perbankan
-  Pemasokan tenaga ahli dan terampil
6.       Alex Inkeles & David H. Smith ; Manusia Modern
Alex Inkeles & David H. Smith pada dasarnya berbicara mengenai pentingnya faktor manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan. Untuk mengubah manusia tradisional menjadi manusia yang modern, Inkeles dan Smith mempunyai keyakinan bahwa pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk mencapai hal tersebut.
Inkeles dan Smith menekankan pada faktor pengalaman kerja (terutama kerja di pabrik) untuk dapat mengubah manusia.  Asumsi Inkeles dan Smith ini diperkuat dengan penelitian yang mereka lakukan.
Temuan Inkeles dan Smith : seorang manusia tradisional yang diterjunkan ke dalam lembaga kerja yang modern bukan saja dapat melakukan adaptasi yang cepat, tetapi dia juga bisa menyerap nilai-nilai kerja ini dalam kepribadiannya, dan mengekspresikannya kembali ke dalam sikap, nilai dan tingkah lakunya.
CONCLUSION – Point of View
Teori-teori tersebut merupakan teori modernisasi yang dianggap mewakili beberapa pemikiran aliran mengenai teori modernisasi. Aliran-aliran tersebut antara lain :
1.       Teori yang menekankan bahwa : pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi.
-  Dikembangkan oleh para ekonom.
-  Diwakili oleh Teori Harrod-Domar.
2.       Teori yang menekankan pada : aspek-aspek psikologi individu (pendidikan individu)
-  Diwakili oleh Teori McClelland.
3.       Teori yang menekankan pada : nilai-nilai budaya.
-  Diwakili oleh Teori Weber → peran agama dalam pembentukan kapitalisme.
4.       Teori yang menekankan pada : adanya lembaga-lembaga sosial dan politik (lembaga-lembaga konkret).
-  Diwakili oleh Teori Rostow → yang menekankan pada proses ‘lepas landas)
-  Dan Teori Hoselitz → yang membahas pada pra ‘lepas landas’.
5.       Teori yang menekankan pada : lingkungan material (spesifik : lingkungan pekerjaan).
-  Diwakili oleh Inkeles & Smith → memberikan langsung pengalaman kerja.
-  Inkeles & Smith menyatakan bahwa pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk membentuk manusia modern.
Ciri Umum Teori Modenisasi : 
1. Didasarkan pada diktonomi antara apa yang dinamakan tradisional dan yang modern. 
2. Didasarkan pada faktor-faktor non-material sebagai penyebab kemiskinan → note : dalam perkembangannya terdapat teori yang menekankan pada faktor material.  
3. Bersifat a-historis. Hukum-hukum yang berlaku sering dianggap berlaku secara universal. 
4. Faktor-faktor yang mendorong atau menghambat pembangunan harus dicari di dalam negara-negara yang bersangkutan, bukan di luarnya.
READ MORE - Review Buku - TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA "DR. ARIEF BUDIMAN"

Resume Buku Pembanguanan Ekonomi Jilid1 edisi 9 Michael Todaro dan Smith

DOWNLOAD
Judul: Pembangunan Ekonomi 1 Edisi 9 oleh Todaro
Penulis: Michael P. Todaro and Stephen C. Smith
Penerbit: Erlangga
Tahun: 2008
Tebal: 648 halaman
Deskripsi Ringkas:
Sinopsis
Apakah sumber-sumber pertumbuhan jangka panjang dan pembangunan ekonomi? Mengapa negara-negara berkembang cenderung miskin dan apa yang mereka perbuat untuk memeranginya? Apakah peran bantuan asing dan kebijakan fiskal dalam mendorong pembangunan, dan bagaimanakah sistem-sistem yang telah ada diperbaiki? Todaro dan Smith memaparkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan kemudian meramunya ke dalam suatu pemecahan masalah yang mencakup pendekatan kebijakan melalui banyak studi kasus agar para mahasiswa dapat mengevaluasi berbagai kebijakan dan isu perekonomian terkini.

Edisi kesembilan ini memadukan data-data lintas benua terkini dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, melalui perangkat teoretis yang cocok.
Edisi kesembilan ini juga meliputi :
-Pembahasan yang lebih dalam mengenai Millenium Development Goals (MDG), salah satu landasan baru bagi lembaga-lembaga pembangunan.
-Kebijakan Mikroekonomi terkini yang mencakup kredit mikro, insentif bagi anak sekolah, pelayanan kesehatan terintegrasi, pendidikan, dan program peningkatan pendapatan.
-Pembahasan yang gamblang mengenai karakteristik negara-negara berkembang.
-Liputan yang lebih luas mengenai LSM.
-Tinjauan yang lebih kritis mengenai Bank Dunia dan beban utang.

Daftar Isi :
Bagian I Prinsip dan Konsep
Bab 01 Imu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Bab 02 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang
Bab 03 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi
Bab 04 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan


Bagian II Masalah dan Kebijakan: Domestik

Bab 05 Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Bab 06 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Bab 07 Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan Kebijakan
Bab 08 Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi
Bab 09 Transformasi Pertanian dan Pembangunan Daerah Pedesaan
Bab 10 Lingkungan dan Pembangunan
READ MORE - Resume Buku Pembanguanan Ekonomi Jilid1 edisi 9 Michael Todaro dan Smith

Tukang Becak Naik Haji

dakwatuna.com – Jember. Seorang pengayuh becak bernama Abdullah (57), warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, menunaikan ibadah haji tahun 2013 dengan biaya sepenuhnya dari hasil seperempat abad menabung.

“Alhamdulillah saya bisa naik haji tahun ini setelah puluhan tahun mulai 1987 menabung sedikit demi sedikit dari hasil mengayuh becak yang tidak seberapa,” tutur Abdullah, warga Kecamatan Ajung, di Jember, Kamis.

Keinginan bapak tiga anak itu sangat kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima, meskipun banyak teman-teman sesama tukang becak hanya menertawakan karena menganggap mustahil.
“Saya selalu menyisakan pendapatan dari mengayuh becak untuk ditabung sejak tahun 1987. Semangat selalu berkobar untuk mendapatkan penumpang yang lebih banyak demi mewujudkan cita-cita saya ke Tanah Suci,” ucapnya.

Panasnya terik matahari yang menyengat seakan tidak pernah menjadi hambatan bagi pria separuh baya itu untuk tetap mencari penumpang di sekitar Ajung hingga kawasan Pasar Mangli demi meraih impiannya tersebut.

“Kadang-kadang saya membantu sebuah toko di Pasar Mangli, Kecamatan Kaliwates, untuk mengantarkan barang-barang pembeli, setelah mereka berbelanja di sana,” katanya.
Keinginan Abdullah untuk naik haji mendapat dukungan dari almarhum istrinya semasa hidup, sehingga uang hasil mengayuh becak disisihkan sebagian oleh istrinya dan ditabung di salah satu bank milik pemerintah.

“Penghasilan sebagai tukang becak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun saya bersama almarhum istri tetap menyisakan uang receh sisa dari belanja kebutuhan keluarga untuk ditabung,” paparnya.

Perasaan senang bercampur haru dirasakan oleh Abdullah saat mengetahui dirinya bisa menjalankan ibadah haji tahun ini karena kegigihannya mengayuh becak selama puluhan tahun tanpa mengenal lelah.
READ MORE - Tukang Becak Naik Haji

LISTRIK PADAM: 9 Petinggi PLN Tersangka Korupsi

MEDAN, TRIBUN - Sembilan mantan pejabat teras PT PLN  (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (SBU) menjadi tersangka korupsi yang disidik Kejaksaan Agung.

Lima tersangka yakni Edward Silitonga (mantan Manager Perencanaan Tahun 2007), Fahmi Rizal Lubis (mantan Manager Bidang Produksi), Albert Pangaribuan (mantan GM PT PLN Pembangit SBU), Robert Mayuzar (mantan Ketua Panitia Pengadaan), serta Ferdinan Ritonga (mantan Ketua Tim Pemeriksa Mutu Barang), mulai mendekam di Rutan Tanjung Gusta Medan, sejak Kamis (19/9).
Tim Kejagung melimpahkan barang bukti dan tersangka perkara dugaan korupsi pengadaan barang Flame Tube GT-12 pada 2007 ke JPU Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, kemarin.

Satu tersangka lain, yakni Yuni (Direktur CV Sri Makmur yang menjadi rekanan proyek) dinyatakan DPO sejak setengah tahun lalu. Sebelumnya, 6 September lalu, Kejagung juga menetapkan empat mantan petinggi PT Pembangkit SBU sebagai tersangka korupsi pengadaan barang, jasa dan onderdil pada TA 2012 di PLN Belawan atau GT 2.1 dan GT 2.2 peruntukkan PLTU Blok 2 Belawan bernilai Rp 553 miliar.

READ MORE - LISTRIK PADAM: 9 Petinggi PLN Tersangka Korupsi

KAMMI MEDAN PROTES PLN

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan menggelar aksi unjuk rasa soal krisis listrik di Sumatera Utara, Rabu (25/9/2013) di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan.
Ketua Umum KAMMI Medan Riko Putra Tanjung dalam orasinya mendesak Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho turun tangan terhadap krisis listrik yang terjadi berlarut-larut dan menimbulkan kerugian besar secara materil di masyarakat.
"Hentikan pemadaman listrik hingga ke daerah-daerah di seluruh Sumut," ujarnya.
Putra juga menegaskan, bahwa Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur terpilih tidak menepati janjinya untuk mensejahterakan masyarakat.
"Janji Gubernur mau mensejahterakan masyarakat. Sekarang apa?, bagaimana bisa sejahtera kalau listrik kondisinya seperti ini. Gubernur harus desak Dewan Energi dan Dirut PLN untuk selesaikan krisis listrik di Sumut," tegasnya.
READ MORE - KAMMI MEDAN PROTES PLN