dakwatuna.com – Jember. Seorang pengayuh becak bernama
Abdullah (57), warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, menunaikan ibadah
haji tahun 2013 dengan biaya sepenuhnya dari hasil seperempat abad
menabung.
“Alhamdulillah saya bisa naik haji tahun ini setelah puluhan tahun
mulai 1987 menabung sedikit demi sedikit dari hasil mengayuh becak yang
tidak seberapa,” tutur Abdullah, warga Kecamatan Ajung, di Jember,
Kamis.
Keinginan bapak tiga anak itu sangat kuat untuk menunaikan rukun
Islam kelima, meskipun banyak teman-teman sesama tukang becak hanya
menertawakan karena menganggap mustahil.
“Saya selalu menyisakan pendapatan dari mengayuh becak untuk ditabung
sejak tahun 1987. Semangat selalu berkobar untuk mendapatkan penumpang
yang lebih banyak demi mewujudkan cita-cita saya ke Tanah Suci,”
ucapnya.
Panasnya terik matahari yang menyengat seakan tidak pernah menjadi
hambatan bagi pria separuh baya itu untuk tetap mencari penumpang di
sekitar Ajung hingga kawasan Pasar Mangli demi meraih impiannya
tersebut.
“Kadang-kadang saya membantu sebuah toko di Pasar Mangli, Kecamatan
Kaliwates, untuk mengantarkan barang-barang pembeli, setelah mereka
berbelanja di sana,” katanya.
Keinginan Abdullah untuk naik haji mendapat dukungan dari almarhum
istrinya semasa hidup, sehingga uang hasil mengayuh becak disisihkan
sebagian oleh istrinya dan ditabung di salah satu bank milik pemerintah.
“Penghasilan sebagai tukang becak hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, namun saya bersama almarhum istri tetap menyisakan
uang receh sisa dari belanja kebutuhan keluarga untuk ditabung,”
paparnya.
Perasaan senang bercampur haru dirasakan oleh Abdullah saat
mengetahui dirinya bisa menjalankan ibadah haji tahun ini karena
kegigihannya mengayuh becak selama puluhan tahun tanpa mengenal lelah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar